Mau Invest ? Coba baca ini dulu
Jakarta -
Investasi menjadi keinginan banyak masyarakat untuk mempersiapkan masa depannya. Namun sebelum berinvestasi sudahkah memperhatikan kesehatan keuangan Anda?
Perencana Keuangan Aidil Akbar menjelaskan, sebelum masuk investasi, proses ini harus dilewati terlebih dahulu. Karena sekaligus bisa menentukan investasi akan menguntungkan atau tidak.
"Sebelum masuk ke invetasi harus ada financial check up kita siapkan dulu," ujarnya dalam acara ngobrol investasi saham dan reksa dana di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Dalam pemeriksaan kesehatan keuangan, pertama Anda tidak boleh memiliki utang konsumtif.
"Jangan punya utang konsumtif. Misalnya saya mau investasi Rp 300 ribu tapi punya utang kartu kredit Rp 80 juta. Agak jomplang. Jadi utang itu harus dilunasi dululah," jelas Aidil.
Kedua, adalah arus kas keuangan personal harus lancar. Artinya penerimaan Anda tidak boleh lebih rendah dari pengeluaran. "Cashflow harus bagus. Harus positif, kalau negatif nggak bisa. Kan nggak mungkin investasi dari utang," imbuhnya.
Ketiga, kata Aidil adalah persediaan dana untuk risiko darurat. Anda harus siapkan dana darurat sebelum memutuskan untuk berinvestasi, seperti dana untuk kecelakaan, kematian dan hal-hal lain yang berisfat tidak bisa ditunda.
"Keempat, Anda juga asuransi harus punya kesehatan dan asuransi jiwa. Barulah investasi dan seuaikan dengan tujuan, jangka menengah atau panjang," tegas Aidil.
Nelson Siahaan, Kepala Bagian Pemantaaun dan Analisi Laporan Pengelolaan Investasi OJK menambahkan investasi harus dimulai dari sekarang. Untuk Anda yang belum mengerti, maka segeralah belajar.
"Mulailah berinvestasi, berlajarlah investasi jangan ditunda," kata Nelson.
jual beli mesin fotocopy xerox
Perencana Keuangan Aidil Akbar menjelaskan, sebelum masuk investasi, proses ini harus dilewati terlebih dahulu. Karena sekaligus bisa menentukan investasi akan menguntungkan atau tidak.
"Sebelum masuk ke invetasi harus ada financial check up kita siapkan dulu," ujarnya dalam acara ngobrol investasi saham dan reksa dana di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Dalam pemeriksaan kesehatan keuangan, pertama Anda tidak boleh memiliki utang konsumtif.
"Jangan punya utang konsumtif. Misalnya saya mau investasi Rp 300 ribu tapi punya utang kartu kredit Rp 80 juta. Agak jomplang. Jadi utang itu harus dilunasi dululah," jelas Aidil.
Kedua, adalah arus kas keuangan personal harus lancar. Artinya penerimaan Anda tidak boleh lebih rendah dari pengeluaran. "Cashflow harus bagus. Harus positif, kalau negatif nggak bisa. Kan nggak mungkin investasi dari utang," imbuhnya.
Ketiga, kata Aidil adalah persediaan dana untuk risiko darurat. Anda harus siapkan dana darurat sebelum memutuskan untuk berinvestasi, seperti dana untuk kecelakaan, kematian dan hal-hal lain yang berisfat tidak bisa ditunda.
"Keempat, Anda juga asuransi harus punya kesehatan dan asuransi jiwa. Barulah investasi dan seuaikan dengan tujuan, jangka menengah atau panjang," tegas Aidil.
Nelson Siahaan, Kepala Bagian Pemantaaun dan Analisi Laporan Pengelolaan Investasi OJK menambahkan investasi harus dimulai dari sekarang. Untuk Anda yang belum mengerti, maka segeralah belajar.
"Mulailah berinvestasi, berlajarlah investasi jangan ditunda," kata Nelson.
jual beli mesin fotocopy xerox
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar