Kelakuan Anak Milyader di China
dailymail.co.ukAksi kaum fuerdai, generasi kedua dari orang-orang kaya di China membuat iri sekaligus muak kalangan rakyat biasa China. Maklum, mereka gemar memamerkan aksi foya-foya mereka mulai dari mengemudikan mobil mewah, membakar uang hingga pesta seks.
Seperti diberitakan dailymail.co.uk dan dikutip Intisari, Senin (3/8/2015), aksi foya-foya mereka dikabarkan membuat iri sekaligus muak kalangan rakyat biasa di China sekarang ini.
Presiden China Xi Jinping sudah memerintahkan diberlakukannya tindakan keras untuk mengajarkan kaum muda ini tentang pentingnya nilai uang.
Termasuk dengan mengirim mereka ke sebuah layanan tanggung jawab sosial di mana mereka akan didenda minimal Rp2 miliar jika menolak ikut serta.
Seorang penulis yang menulis tentang fenomena 'fuerdai' kata mereka memamerkan karena mereka semua memiliki 'masa kecil kesepian'.
Berikut ini beberapa foto aksi kaum Fuerdai, mulai dari mengemudikan mobil mewah, membakar uang, hingga pesta seks:
Banyak dari mereka adalah bagian dari 'Sports Car Club' di mana mereka mengirim gambar dari diri mereka sendiri - berdiri di samping supercar mewah mereka - untuk anak-anak manja lain yang melakukan hal yang sama.
Presiden China telah memerintahkan tindakan keras terhadap anak-anak super kaya dan pengangguran dari pengusaha kaya yang mengirim gambar dari gaya hidup dekaden mereka di media sosial, termasuk aksi membakar uang.
Duit melimpah
Orang-orang China marah ketika Guo Meimei (foto) - dianggap sebagai ratu fuerdai - dituduh menjual seks seharga 62 ribu poundsterling (sekitar Rp 1,3 miliar) pada 'pesta narkoba' di Sanya, provinsi Hainan.
Telah ada reaksi publik besar-besaran terhadap mereka yang memamerkan kekayaan mereka di Weibo - versi China dari Twitter.
Namun, bersembunyi di balik kekayaan orang tua mereka ketika mereka mendapat masalah dengan hukum.
Guo menunjukkan saldo chip kasinonya yang mencapai 500 ribu poundsterling (sekitar Rp10,6 miliar)
Booming Ekonomi
Dilansir economist.com, aksi anak-anak orang kayaBooming ekonomi China yang telah membawa kehidupan yang lebih baik bagi ratusan juta orang. Hanya saja tingkah laku kaum Saat ini, China memiliki 1.09 juta orang dengan kekayaan pribadi minimal 10 juta yuan (sekitar Rp21.7 miliar), dengan 67 ribu diantaranya digolongkan sebagai orang super kaya karena memiliki aset di atas Rp217 miliar.
Mereka dapat terlihat dengan mengendarai mobil yang terlampau mewah, yang kerap merekaposting di akun media sosial mereka.
Wang Sicong, salah satu putra taipan terkaya China ini baru saja didera badai kritik setelah mengatakan bahwa kriteria utama seorang pacar adalah harus bertubuh “montok”. Dia juga dihujat saat memakaikan dua Aple Watches emas senilai ribuan dolar amerika kepada anjing husky Alaska-nya.
Presiden China, Xi Jinping mengatakan para pemuda-pemudi kaya ini harus mengekang gaya hidup hedonistik mereka. “Mereka juga harus berpikir tentang asal kekayaan mereka dan menjadi patriotik yang taat hukum dan bekerja keras,” ujar Jinping.
Seminggu setelah pernyataan tersebu media pemerintah menyatakan 70 anak miliarder telah dibawa ke provinsi Fujian untuk diajarkan “kebudayaan tradisional Tiongkok, tanggung jawab sosial dan pengetahuan bisnis.”
Menurut Wang Daqi, salah satu fuerdai, kesombongan adalah satu-satunya nilai yang diketahui oleh kebanyakan dari mereka. “Sebenarnya ini cukup menyedihkan,” ujar Daqi.
Sebagian dari mereka memang bekerja. Namun, lebih besifat investasi di bisnis yang berbeda dengan yang diambil orangtua mereka atau di bidang startups.
Kondisi yang membuat mereka tidak perlu bekerja keras dan mengambil tanggung jawab yang terlalu besar.
Salah seorang anggota fuerdai dari Beijing yang berusia 26 tahun dikenal sebagai anak seorang bankir investasi dengan sebagian kekayaan berasal dari transaksi korup. Apakah itu menjadi masalah? Kenyataannya mereka lebih memilih untuk tidak terlalu banyak bicara mengenai asal uang yang mereka gunakan untuk berfoya-foya. “Kami semua mengerti bahwa itu adalah hal yang sangat sensitif,” ujar Daqi.
Kelompok anti-korupsi China menyatakan mereka berupaya menekan kaum fuerdai untuk tidak terus-menerus menggembar-gemborkan kekayaannya, setidaknya di depan umum. Upaya tersebut diklaim berhasil karena meski kaum fuerdai tetap berpesta dan membeli mobil setiap enam bulan, “Mobil yang mereka pilih adalah BMW 7 Series, bukan Aston Martin.”(dailymail.co.uk/economist.com/intisari).
Mesin Fotocopy Jakarta
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar